Rabu, 30 Maret 2016

STANDAR PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN SERTA PENERAPAN IFRS




IFRS
IFRS atau International Financial Reporting Standards and Practices merupakan  standar  akuntansi  internasional  yang  disusun  oleh  IASB (International Accounting Standard Board). IASB dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Keuangan (IASC /International Accounting Standards Committee). IASC merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi yang dikenal dengan Standar Akuntansi Internasional (IAS/International Accounting Standards). Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, namun dapat dipahami dan dapat diperbandingkan (Choi et al, 2005).
IFRS diterbitkan sebagai upaya untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan. Adapun tujuan penerapan IFRS adalah:
  1. Memastikan  bahwa  laporan  keuangan  internal  perusahaan  mengandung  informasi berkualitas tinggi
  2. Transparansi bagi pengguna laporan dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
  3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna
  4. Meningkatkan investasi

Di Indonesia, saat ini menggunakan Prinsip-prinsip Akuntansi Berterima (yang berlaku) Umum atau istilahnya PABU yang disusun oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) yang terbit dalam bentuk buku bernama SAK (Standar Akuntansi Keuangan). Dahulu sebelum SAK, dikenal PAI (Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia). Di dunia ada banyak sistem akuntansi yang berbeda-beda. Saat ini sistem akuntansi di Indonesia mengacu pada standar akuntansi Amerika atau GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) yang disusun oleh FASB (Financial & Accounting Standards Board).
Ada beberapa alasan munculnya akuntansi internasional atau yang dikenal dengan
IFRS :
1.      Semakin luasnya jangkauan perusahaan multi nasional
2.      Adanya investasi dari dan ke luar negeri
3.      Fluktuasi keuangan yang menimbulkan perubahan kurs valas
4.      Di dalam pasar modal USA yaitu NYSE (New York Stock Exchange), dimana terdapat 1.200 perusahaan asing yang terdaftar..

Adopsi Penuh Standar Akuntansi Internasional
            Adopsi penuh standar akuntansi internasional adalah mengadopsi standar akuntansi internasional secara penuh tanpa adanya perubahan-perubahan untuk diterapkan di suatu negara. Adopsi  dan implementasi  standar akuntansi internasional (IAS)  yang sekarang menjadi International Financial Reporting Standard (IFRS)  bukanlah suatu yang mudah, beberapa permasalahan akan dihadapi oleh tiap negara. Permasalahan yang dihadapi di antaranya adalah (Media Akuntansi, 2005):
1.      masalah penerjemahan standar itu sendiri, IFRS yang diterbitkan dalam bahasa Inggris perlu diterjemahkan, sedangkan penerjemahan itu sendiri akan mengalami kesulitan di  antaranya adanya ketidakkonsistenan dalam penggunaan kalimat bahasa Inggris, penggunaan istilah yang sama untuk menerangkan konsep yang berbeda, dan penggunaan istilah yang tidak terdapat padanannya dalam penerjemahan
2.      Ketidaksesuaian antara IFRS dengan hukum nasional, karena pada beberapa negara standar akuntansi termasuk sebagai bagian dalam hukum nasional, sehingga standar akuntansinya ditulis dalam bahasa hukum, dan di sisi lain IFRS tidak ditulis dalam bahasa hukum, sehingga harus diubah oleh Dewan Standar Akuntansi masing-masing negara.
3.      Struktur dan kompleksitas standar internasional, dengan adanya IFRS menimbulkan kekhawatiran bahwa standar akan semakin tebal dan kompleks.
            Banyaknya permasalahan yang dihadapi dalam mengadopsi IFRS bukan berarti mengadopsi IFRS tidak memiliki manfaat bagi negara yang mengadopsinya. Manfaatnya antara lain  (Media Akuntansi, 2005)
1.      penghematan waktu dan uang, dengan adanya IFRS perusahaan dapat melakukan konsolidasi informasi keuangan dari negara yang berbeda, tanpa memerlukan dua pegawai yaitu yang mengerti standar akuntansi Indonesia dan standar akuntansi negara lain.
2.      Dapat melindungi kepentingan masyarakat, karena dengan standar yang berbeda maka masyarakat yang mengharapkan keuntungan bisa jadi mengalami kerugian akibat perbedaan perlakuan akuntansi.
3.      Ekspansi ekonomi berlangsung dengan cepat, dengan standar yang sama maka laporan keuangan di semua negara akan sama,  sehingga tidak perlu penyesuaian lagi  dan  proses analisis  laporan keuangan dapat dilakukan dengan cepat dan pengambilan keputusan juga lebih cepat, yang pada akhirnya proses ekspansi pun menjadi cepat.

IFRS Di Benua Eropa , Amerika Serikat dan Asia
Di dunia internasional, IFRS telah diadopsi oleh banyak negara, termasuk negara - negara Uni Eropa, Afrika, Asia, Amerika Latin dan Australia. Di kawasan Asia, Hongkong, Filipina dan Singapura pun telah mengadopsinya. Sejak 2008, diperkirakan ada sekitar 80 negara mengharuskan perusahaan yang telah terdaftar dalam bursa efek global menerapkan IFRS dalam mempersiapkan dan mempresentasikan laporan keuangan. Dalam konteks Indonesia, meskipun banyak pro dan kontra Konvergensi IFRS dengan PSAK (Pedoman Standar Akuntansi Keuangan) merupakan hal yang sangat penting untuk menjamin daya saing nasional. Perubahan tata cara pelaporan keuangan dari GAAP, PSAK atau lainnya ke IFRS berdampak sangat luas. IFRS akan menjadi kompetensi wajib baru bagi akuntan publik, penilai (appraiser), akuntan manajemen, regulator dan akuntan pendidik.
Pada 8 Januari 2004 badan penyusun standar akuntansi di Indonesia yaitu Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) memutuskan membentuk dua tim untuk mengantisipasi penerapan secara penuh IFRS. Dua tim tersebut adalah Satuan Tugas untuk Full Adoption dan Satuan Tugas untuk Reformat PSAK. Satuan Tugas untuk Full Adoption melakukan penelitian atas seluruh Standar Laporan Keuangan Internasional (IFRS) guna tercapainya konvergensi, melakukan penelitian apakah seluruh paragraf aturan standard dalam IFRS harus diadopsi secara penuh mengingat adanya perbedaan lingkungan bisnis, sehingga belum tentu standar tersebut harmonis dengan kondisi lingkungan bisnis di Indonesia, dan mencari masukan dari negara-negara anggota IFAC lainnya tentang sejauh mana pengadopsiannya terhadap IFRS. Satuan Tugas untuk Reformat PSAK melakukan tugas untuk penyempurnaan penyusunan PSAK serta penataan ulang terhadap penerbitan produk-produk PSAK pada waktu mendatang (Media Akuntansi, 2005)
 Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengacu pada IFRS yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia, sedangkan pada format akan berubah tetapi tidak sampai mengubah substansi standar akuntansi keuangan. Adanya harmonisasi bahkan konvergensi terhadap IFRS diharapkan informasi akuntansi memiliki kualitas utama, yaitu komparabilitas (dapat diperbandingkan) dan relevansi. Kualitas tersebut sangat diperlukan untuk memudahkan perbandingan laporan keuangan antara negara dan untuk pengambilan keputusan.
Konvergensi standar akuntansi internasional telah menjadi agenda internasional. Negara-negara di Eropa seperti Prancis, Inggris, Belanda, Jerman bahkan Uni Eropa telah mewajibkan IFRS di implementasikan pada perusahaan-perusahanan yang listing di bursa efek mulai 1 Januari 2005. Data dari International Accounting Standard Board (IASB) menunjukkan saat ini terdapat 102 negara yang telah menerapkan IFRS dengan berbagai tingkat keharusan yang berbeda-beda. Sebanyak 23 negara mengizinkan penggunaan IFRS secara sukarela, 75 negara mewajibkan penggunaan IFRS untuk seluruh perusahaan domestik, dan empat negara mewajibkan penggunaan IFRS untuk perusahaan domestik tertentu. Amerika Serikat awalnya dengan keras menolak pemberlakuan standar akuntansi baru IFRS, namun ada tekanan yang luar biasa dari Uni Eropa. Perusahaan multi nasional yang berasal dari Amerika Serikat tidak akan diizinkan memasuki pasar Eropa jika tidak menggunakan IFRS dalam laporan keuangannya. Hal ini menyebabkan Amerika Serikat melunak, dan melakukan peninjauan terhadap IFRS. Setelah masa penolakan, pada November 2006 Amerika Serikat akhirnya mengumumkan akan melakukan konvergensi IFRS pada 2009 dan adopsi penuh IFRS pada 2011.
Pada tahun 2003, telah dibuat desain untuk memperkuat pelaksanaan IFRS di eropa. Pada tahun itu, Komite Dewan Regulator Sekuritas Eropa (Committee of European Securities Regulator) mengadopsi standar 1 tentang Informasi Keuangan. Standat ini berisi 21 prinsip untuk penyusunan dan implementasi sebuah pendekatan umum bagi pelaksanaan IFRS di seluruh UE. Pada tahun 2004, diterbitkan standar 2 tentang Koordinasi Informasi Keuangan dan Aktivitas Pelaksanaan, yang memberikan sebuah rerangka untuk mengkoordinasi pelaksanaan di seluruh UE. Pada awal tahun 2008, semua IFRS telah disahkan adopsinya, kecuali IAS 39 mengenai pengakuan dan pengukuran instrumen-instrumen keuangan.


Referensi :
Intan Immanuela. Adopsi Penuh dan Harmonisasi Standar Akuntansi Internasional. Universitas Widya Mandala Madiun. (Diakses Pada, 27 Maret 2016. 19:30 WIB).
Natalia Titiek Wiyani, S.Pd. Standarisasi, Harmonisasi dan Konvergensi IFRS (International Finance Reporting Standar and Practices). (Diakses Pada, 27 Maret 2016. 19:45 WIB).

Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Ditulis Oleh      : N.Setyorini
Dosen              : Jessica Barus
Universitas Gunadarma

SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN NEGARA AMERIKA , JEPANG , CINA , INDIA MEKSIKO



Amerika Serikat dan Jepang memiliki tingkat perkembangan ekonomi yang tinggi sementara Meksiko, Cina dan India memiliki perekonomian yang baru muncul. Dibandingkan dengan negara lain Amerika Serikat merupakan pusat perekonomian terbesar dan rumah bagi perusahaan-perusahaan besar bertaraf multinasional. Jepang menjadi negara dengan perekonomian tertinggi kedua serta menjadi rumah untuk bisnis-bisnis terbesar di dunia. Sementara Meksiko, India dan Cina merupakan negara dengan perekonomian yang baru “muncul:. Selain itu sistem akuntansi di meksiko memiliki bentuk yang hampir serupa dengan akuntansi di negara-negara latin lainnya. Sedangkan cina merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia dan perekonomiannya berubah dari perekonomian terpusat menjadi market oriented. Begitu juga dengan negara india yang merupakan negara dengan populasi terbesar kedua setelah cina.

AMERIKA SERIKAT

 Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh badan khusu Dewan Standar Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Standars Board-FASB), akan tetapi yang menjadi penyokong kewenangan terhadap standarisasi mereka adalah agensi Kepemerintahan Komisi Keamanan dan Kurs ( Securities and Exchange Commision-SEC).

a)        Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
SEC memiliki kewenangan penuh untuk menjelaskan standar akuntansi dan laporan perusahaanpublik akan tetapi bergantung pada sektor swasta dalam penerapan standardisasi tersebut. FASB dibentuk pada tahun 1973 dan Desember 2006 telah mengeluarkan Laporan Standar Akuntansi Keuangan 158 (158 Statement of Financial Accounting Standards-SFASs) dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang berguna untuk para investor baik yang telah maupunyang berpotensi menjadi investor, kreditor, dan lainnya yang memutuskan untuk mengambil kredit , investasi dan sebagainya.
Prinsip Akuntansi yang berlaku umum (Generally Accepted Accounting Principles-GAAP) terdiri atas seluruh standar akuntansi keuangan, peraturan, dan regulasi yang harus dipatuhi dalam mempersiapkan laporan keuangan dengan komponen utama dari GAAP ini adalah SFASs. Pada tahun 2002 FASB dan IASB menandatangani Norwalk Agreement dengan tujuan untuk menghilangkan perbedaan yang muncul diantara standardisasi mereka serta mengkoordinasikan agenda pengaturan standardisasi sehingga permasalahan utama yang muncul dapat diselesaikan bersama.pada tahun yang sama 2002, ditandatanganipula UU Sarbanes – Oaxley Act yang secara signifikan memperluas persyaratan Amerika Serikat dalam perusahaan pemerintah, penjelasan , dan laporan sertaregulasi prosesi audit.
·         Regulator Amerika Serikat :
1.      Financial Accounting Standard Board (FASB)
2.      Securuties and Exchange Commision (SEC)
3.      America Institute of Certified Accountants (AICPA)
4.      Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB)

·         Regulasi Amerika Serikat :
1.      Accounting Series Realcases, Financial Reporting Release , dan Staf Accounting Bulletins SEC
2.      Statements of Financial Accounting Standards (FASB)
3.      Generally Accepted Accounting Principles (GAAP)
4.      Sabanes-Oaxley Act

b)     Laporan Keuangan
Laporan keuangan di Amerika Serikat meliputi :
1.      Laporan Manajemen
2.      Laporan auditor independen
3.      Laporan keunagan primer (Laporan Laba/Rugi, Neraca , Laporan Arus Kas, Laba/Rugi Komprehensif, perubahan ekuitas pemegang saham)
4.      Diskusi manajemen dan analisa hasil operasional dan kondisi keuangan
5.      Penjelasan mengenai kebijakan akuntansi dengan dampak yang paling kritis pada laporan keuangan.
6.      Catatan atas laporan keuangan
7.      Perbandingan data keuangan selama 5 atau 10 tahun
8.      Data triwulan terpilih

c)      Patokan Akuntansi
1.      Penggabungan bisnis dihitung seperti sebuah pembelian
2.      Goodwill dikapitalsasi sebagai selisih antara harga pasar yang dipertimbangankan dengan harga pasar dibawah aset bersih yang diperoleh
3.      Aset berwujud dan tidak berwujud dinilai dengan harga perolehan
4.      Persediaan menggunakan metode FIFO , LIFO dan Average
5.      LIFO digunakan untuk tujuan kepentingan pajak
6.      Penyesuaian mata uang asing mengikuti persyaratan dari SFASs No. 52 yang berdasarkan pada tambahan fungsional mata uang asing untuk menentukan metodologi penyesuaian pertukaran mata uang asing.
7.      Penyusutan dan amortisasi ditentukan dengan estimasi umur ekonomis

MEKSIKO

a)      Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Sistem akuntansi negara Meksiko asalah Code Law dan standardisasi akuntansinya dikeluarkan oleh Council For Research and Development of Financial Information Standards (Consejo Mexicano Para La Investigaction Dessarollo de Normas de Information Financiera-CINIF). Untuk standardsasi proses audit dikeluarkan oleh Mexican Institute of Public Accountants (Instituto Mexicano de Contadores Publicos) melalui auditing Standards and Procedures Commision.
Sistem akuntansi di Meksiko menggunakan pendekatan sistem Inggris-Ameriak atau Anglo-Saxon, daripada pendekatan Eropa kontinental. Prinsip akuntansi di Meksiko tidak membedakan anatara perusahaan besar dan kecil serta dapat diaplikasikan ke semuan bidang bisnis.

b)     Laporan Keuangan
Laporan keuangan di Meksiko harus disesuaikan dengan tingkat inflasi yang terjadi, dan harus meliputi:
1.      Neraca
2.      Laporan Laba/Rugi
3.      Laporan perubahan ekuitas pemegang saham
4.      Laporan perubahan posisi keuangan
5.      Catatan

c)      Patokan Akuntansi
1.      Bisnis gabungan menggunakan metode pembelian
2.      Goodwill merupakan kelebihan harag pembelian terhadap nilai sekarang aset bersih yang didapatkan
3.      Aset berwujud/ tdidak berwujud didepresiasi/diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya (biasanya tidak lebih dari 20 tahun)
4.      Biaya penelitian dibebankan saat terjadinya dan biaya pengembangan dikapitalisasi dan diamortisasi saat kemungkinan teknoligi hadir
5.      Sewa guna usaha termasuk ke dakan financial lease atau operational lease.
6.      Kerugian bersyarat diakui ketika mungkin terjadi dan dapat diukur
7.      Cadangan tak terduga tidak dapat diterima oleh GAAP Meksiko\pajak tangguhan disediakan dengan menggunaka metode kewajiban

JEPANG

a)      Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi akuntansi berdasarkan pada tiga badan hukum:
1.      Undang-undang perusahaan ( company low )
2.      Undang-undang pertukaran dan sekuritas ( securities and exchange law )
3.      Undang-undang pajak penghasilan perusahaan ( corporate income tax law )
Ketiga badan hukum tersebut saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain yang disebut sebagai “sistem legal triangukal”. Undang-undang perusahaan diatur oleh Monistry of Justice (MOJ) hukum tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi di jepang yang paling memiliki pengarug]h besar. Berdasarkan undang-undang perusahaan , laporan keuangan serta jadwal yang mendukung pada perusahaan kecil dan menengah merupakan subjek untuk audit hanya oleh auditor yang berwenang. Auditor independen melibatkan pemeriksaan terhadap laporan dan catatan keuangan, serta harus dilakukan oleh akuntan publik bersertifikasi ( certifiied public accountans-CPAs)


b)      Laporan Keuangan
1.      Neraca
2.      Laporan Laba/Rugi
3.      Laporan atas perubahan ekuitas pemegang saham
4.      Laporan bisnis
5.      Jadwal terkait

c)      Patokan Akuntansi
Metode poolong of interest (penyatuan saham) untuk bisnis gabungan digunakan pada situasi tertentu saja dimana tidak ada perusahaan yang mengontrol perusahaan lainny. Sebaiknya , bisnis gabungan dihitung karena pembelian.
            Metode ekuitas digunakan untuk investasi dalam perusahaan afiliasi ketika perusahaan induk memberikan pengaruh signifikan daripada kebijakan operasional dan finansil. Metode ekuitas juga digunakan untuk menghitung proyek gabungan, gabungan yang profesional tidak diperbolekan.

CINA

a)      Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Pada tahun 1992, Departemen Keuangan mengeluarkan Accounting Standards for Business Enterprises (ASBE). ASBE adalah sebuah konsep kerangka kerja yang dirancang untuk menuntun perkembangan standar baru akuntansi yang ada pada akhirnya menyeragamkan praktik domestik dan menyeragamkan praktik akuntansi cina denagn praktik internasional. Kemudian pada tahun 998 cina mendirikan Komite Standar Akuntansi Cina      (The China Accounting Standards Commitee-CASC) sebagai lembaga berwenang dalam departemen keuangan yang bertanggungjawab untuk mengembangkan standar akuntasi.pada akhir tahun 2006 susunan bary ASBE dikeluarkan dan ASBE ini menyajikan ketentuan standar akuntansi cina yang pada hakikatnya sejalan dengan IFRS.

b)     Laporan Keuangan
Periode pembukuan diminta sesuai dengan kalender tahunan. Laporan keuangan  terdiri atas:
1.      Neraca
2.      Laporan Laba/Rugi
3.      Laporan Arus Kas
4.      Laporan perubahan ekuitas
5.      Catatan

c)      Patokan Akuntansi
1.      Penggabungan usaha dicatat menggunakan metode pembelian
2.      Kapitalisasi dan uji penurunan nilai tahunan diberlakukan untuk goodwill
3.      Untuk menghitung usaha gabungan digunakan metode ekuitas
4.      Penilaian aset menggunakan basis harga perolehan
5.      Biaya depredlasi didasarkan pada basis ekonomi
6.      Penilaian persedian menggunakan metofe FIFO dan rata-rata

INDIA

a)        Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Akuntansi di indian dipengaruhi oleh bangsa inggris. Departemen urusan perusahaan pada tahun 1956 memperbaharui akta perusahaan yang berisikan kitab akunatansi. Menurut akta tersebut, kitab akuntansi yaitu :
1.      Harus memberikan sudut pandang yang adil dan sebenarnya menyangkut status urusan perusahaan.
2.      Harus tetap pada basis akrual sesuai dengan system akuntansi pencatatan ganda.
Lembaga yang bertanggungjawab atas izin profesi akunatnsi, pegembangan standart dan proses audit adalah The Institue Of Chartered Accountant Of India. Institute tersebut berencana untuk mengadopsi IFRS secara penuh tanpa modifikasi. Standar Akunatnsi India atau Indian Accounting Standards (AS) diterbitkan oleh Dewan Akuntansi standar (Accounting Standards Board), Standart Asuransi dan Auditing atau (Auditing Assuranse Standards) diterbitkan oleh Dewan Audit dan Asuransi Standar. Pengawasan terhadap pasar modal ada pada Securities and Exchange Board Of Indian (SEBI).
b)     Laporan Keuangan
1.      Neraca dua tahun
2.      Laporan Laba/Rugi
3.      Laporan Arus Kas
4.      Kebijakan Akuntansi dan Catatan

c)      Pengukuran Akuntansi
1.      Untuk penggabungan usaha tidak ada standar akuntansinya, tetapi sebagai besar menggunakan metode pembelian yang disebut dengan amalgamation.
2.      Goodwill dikapitalisasi, diamortisasi dan diuji impairmentnya (pengurangannya)
3.      Penilaian asset tetap memakai nilai wajar dan harga perolehan, sedangkan asset tidak berwujud diamortisasi lebih dari 10 tahun.
4.      Biaya persediaan dihitung yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai yang dapat direalisasi, FIFO dan rata-rata.
5.      Sewa pembiayaan dikapitalisasi dalam nilai lancar pasar dan didepresiasi terhadap masa penggunaan sewa
6.      Sewa operasional dicatat sebagai biaya dengan metode garis lurus.



Referensi :
Choi, Frederick D. S. Meek, Gary K. 2012  International Accounting. BUKU 1 EDISI 6. SALEMBA EMPAT.
http://www.docfoc.com/akuntansi-komparatif-amerika-asia (Diakses pada, 27 Maret   2016 20.02 WIB

Tulisan ini untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah Akuntansi Internasional
Ditulis Oleh     : N. Setyorini
Dosen              : Jessica Barus
Universitas Gunadarma