Rabu, 26 November 2014

tulisan 1 bahasa indonesia ( resep gado-gado )

Nama : Nurul Setyorini
Kelas   : 3eb20
NPM : 25212549


                                                        Gado – Gado


  • Bahan :
1.      200 gram kentang direbus dan di potong-potong .
2.      100 gram tahu putih.
3.      100 gram tempe.
4.      8 lembar daun selada di sobek-sobek.
5.      1 buah ketimun di iris tipis.
6.      50 gram toge di rebus .
7.      100 gram kol di iris kasar dan direbus
8.      Minyak goreng
9.      200 ml air

  • Bahan Bumbu halus :
1.      3 siung bawang putih
2.      1 sendok the ketumbar
3.      2 buah cabai merah besar
4.      3 siung bawang merah
5.      Garam secukupnya
6.      ½ sendok teh terasi goreng .

  • Bahan Saus kacang :
1.      200 gram kacang tanah kulit di goreng dan dihaluskan
2.      3 lembar daun jeruk
3.      Kecap manis secukupnya
4.      Garam secukupnya
5.      50 gram gula merah di potong halus
6.      600 ml santan dari ½ butir kelapa
7.      2 sendok makan untuk menumis

  • Cara Menbuat :
1.  Rendam tempe d an tahu pada air 200 ml , kemudian goreng sampai matang dan potong kecil –kecil .
2. Panaskan minyak lalu tumis bumbu halus dan daun jeruk sampai harum .
3. Tambahkan kacang tanah yang sudah dihaluskan dan kecap manis lalu aduk hingga rata.
4. Masukkan santan , garam , dan gula merah lalu masak hingga mendidih .
5.  Tata potongan kentang , tahu , tempe, daun selada , ketimun , toge dan kol dalam piring.
6. Kemudian tuangkan saus diatas piring tersebut dan tambahkan bawang merah sebagai pelengkap . Gado – gado siap dihidangkan :))

Senin, 24 November 2014

Tugas Softskill Ke-2 Bahasa Indonesia ( karangan ilmiah )

Nama         : Nurul Setyorini
Kelas          : 3EB20
NPM          : 25212549



Karangan Ilmiah , Non Ilmiah dan Tidak Ilmiah


A.    Pengertian karangan
Karangan merupakan karya tulis yang dihasilkan dari kegiatan mengungkapkan pemikiran dan menyampaikannya melalui media tulisan kepada orang lain untuk dipahami. Sedangkan karangan ilmiah menurut Brotowidjoyo adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Menurut wikipedia karangan atau karya ilmiah  adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

B.     Macam-Macam Karya Ilmiah
1.       Skripsi; adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung, observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
2.  Tesis; adalah jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
3.     Disertasi; adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu pendidikan.
4.     Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif.
5.  Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisis dalam makalah.


C.    Sifat Karya Ilmiah
formal harus memenuhi syarat:
1.   lugas dan tidak emosional mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2.      Logis , disusun berdasarkan urutan yang konsisten
3.      Efektif adalah satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4.      Efisien ,hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
5.      Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.

D.    Bentuk karangan, bentuk karangan terdiri dari :
1.      Paragraf Narasi ( Menceritakan )
Paragraf Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang didalamya terdapat alur cerita, setting, tokoh dan konflik tetapi tidak memiliki kalimat utama. 
Ciri-cirinya: ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian.
Contoh Paragraf Narasi :
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
2.      Paragraf Deskripsi ( Menggambarkan )
Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.
Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan atau menggunakan panca indera.
Contoh Paragraf Deskripsi : Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.

3.     Paragraf Persuasi ( Mengajak )
Paragraf Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu.
Ciri-cirinya : ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu.
Contoh Paragraf Persuasi : susu sangat baik untuk kesehatan kita. Susu mengandung banyak kalsium yang sangat berguna untuk pertumbuhan tulang kita. Selain itu, susu juga memiliki banyak protein yang bisa membantu meningkatkan kecerdasan otak kita. Oleh karena itu, marilah kita perbanyak meminum susu.

4.    Paragraf Argumentasi ( Pendapat )
Paragraf Argumentasi adalah sebuah paragraf yang menjelaskan pendapat dengan berbagai keterangan dan alasan. Hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca.
Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya.
Contoh Paragraf Argumentasi : Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.

5.      Paragraf Eksposisi ( Menjelaskan )
Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang berisi ide, pendapat, buah pikiran, informasi, atau pengetahuan yang ditulis dengan tujuan untuk memperluas wawasan pembaca.
Ciri-cirinya: biasanya terdapat kata “adalah” dan merupakan informasi.
Contoh Paragraf Eksposisi :Ciplukan adalah tumbuhan semak yang biasa tumbuh di tanah-tanah kosong yang tidak terlalu becek dan hanya bisa ditemukan saat musim penghujan. Tumbuhan ini biasanya mempunyai tinggi antara 30-50 Cm, batangnya berwarna hijau kekuningan, buahnya berbentuk bulat dan berwarna kuning. Selain mempunyai rasa yang manis, ternyata buah ciplukan menyimpan beberapa khasiat penting untuk menyembuhkan beberapa penyakit.

E.     Ciri karangan ilmiah dan non – ilmiah
Karangan ilmiah mempunyai beberapa ciri, antara lain:
1.      Jelas. Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat
dan jernih.
2.      Logis. Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.
3.      Lugas. Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
4.      Objektif. Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
5.      Seksama. Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan
6. Sistematis. Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
7.      Tuntas. Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya

F.     Ciri-ciri karangan non-ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
 Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah
ditulis berdasarkan fakta pribadi,
  • fakta yang disimpulkan subyektif,
  • gaya bahasa konotatif dan populer,
  • tidak memuat hipotesis,
  • penyajian dibarengi dengan sejarah,
  • bersifat imajinatif,
  • situasi didramatisir,
  • bersifat persuasif.
  • tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.

G.    Ciri-ciri karangan ilmiah popular
Karya non ilmiah sangat bervariasi topic dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat subyektif, gaya bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan popular.

Karya non ilmiah bersifat:

1. Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
2. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
3. Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4. Kritik tanpa dukungan bukti.

Secara terperinci, ciri – ciri karya ilmiah populer diurutkan sebagai berikut.
1.      Bahan                            : Menyajikan fakta objektif
2.      Penyajian                     : Menggunakan bahasa yang cermat,tidak terlalu formal tapi tetap taat asas, disusun secara sistematis; tidak memuat hipotesis.     
3.      Sikap Penulis               : Tidak memancing pertanyaan – pertanyaan yang meragukan mengimbau perasaan pembaca agar seolah – olah mereka  menghindari sendiri.
4.  Penyimpulan           :memberikan fakta bebicara sendiri sekalipun didahului dengan membimbing dan mendorong pembacanya untuk berpikir tentang aplikasi.








      Referensi:
Mukayat D. Brotowidjoyo. Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Akademika Pressindo, 2002.
Rouny Kountur. Metode Penelitian: Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: Penerbit PPM, 2005.