1. KEWIRASWASTAAN,
WIRASWASTA, WIRASWASTAWAN
·
Pengertian Wiraswastawan
Wiraswastawan
menunjukkan kepada pribadi tertentu yang secara kualitif lebih dari kebanyakan
manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk berdiri di
atas kekuatan sendiri.
·
Peranan wiraswastawan
1. Memimpin usaha secara
teknis maupun ekonomis dengan berbagi aspek fungsional
2. Membawa perusahaan ke
arah kemampuan, perkembangan, serta kontinuitas
3. Memperkenalkan hasil produksi
baru
4. Membuka pasar
5. Unsur pengatahuan
6. Unsur keterampilan
7. Unsur sikap mental
8. Unsur kewaspadaan
·
Unsur-unsur Penting wiraswata
Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang satu salma lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersebut adalah :
Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang satu salma lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersebut adalah :
1. Unsur pengetahuan
mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur
pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan.
2. Unsur keterampilan
pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswastawan
yang dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai keberhasilan yang lebih
tinggi.
3. Unsur kewaspadaan
merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan
yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan
untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga yang akan dialami.
2. PERUSAHAAN KECIL DALAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN
·
Perusahaan
kecil memegang peranan penting dalam komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di
beberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukka
bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu
diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain
sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang
merupakan terobosan penting dala kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan.
Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT
ASTRA International, dan lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil.
Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang
dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.
3.
PERKEMBANGAN FRANCHISING DI
INDONESIA
·
Kiat-kiat memilih franchise
1. Kontrol: Untuk memastikan
keseragaman, franchisor akan mengontrol bagaimana franchisee melakukan
usahanya. Hal ini dapat membatasi anda dalam mengambil keputusan berdasarkan
intuisi bisnis Anda sendiri.
2. Biaya Franchise: Yang mungkin tidak
bisa di-refund, dapat berkisar dari puluhan sampai ratusan juta bahkan milyaran
rupiah.
3. Biaya Advertising: Anda mungkin harus
membayar biaya advertising. Sebagian dari biaya ini mungkin akan digunakan
untuk membiayai advertising secara nasional, atau menarik franchisee baru, yang
tidak langsung mempunyai efek terhadap target market outlet Anda.
4. Pembayaran Royalti: Anda biasanya harus
membayar royalti kepada franchisor meskipun usaha Anda belum menghasilkan
income yang memuaskan. Royalti biasanya berdasarkan penjualan kotor per bulan.
Selain itu, royalti juga dibayar untuk hak menggunakan nama franchisor.
5. Terminasi &
Renewal: Anda
dapat kehilangan hak franchise anda bila anda melanggar kontrak. Selain itu,
hak franchise ada jangka waktunya. Setelah itu, tidak ada jaminan Anda dapat
membaharuinya (renewal). Franchisor bisa saja memutuskan kontrak jika Anda,
sebagai contoh, gagal membayar royalti atau gagal memenuhi standard
performance. Jika hak franchise Anda dihentikan, maka anda akan kehilangan
investasi Anda. Perjanjian franchise bisa untuk 5, 10 atau 20 tahun. Setelah
itu, franchisor bisa saja menolak untuk memperbaharui kontrak franchise anda
·
Jenis Usaha yang Potensial Diwaralabakan
a. Produk dan jasa otomotif
b. Bantuan dan jasa
bisnis
c. Produk dan jasa
konstruksi, perawatan dan perbaikan rumah, dan jasa AC
d. Jasa pendidikan
e. Rekreasi dan jasa
hiburan
4. CIRI-CIRI PERUSAHAAN
KECIL
Ciri-ciri
perusahaan kecil dan menengah di Indonesia, secara umum adalah:
a. Manajemen berdiri
sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara pemilik dengan
pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam UKM.
b. Modal disediakan oleh
seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal.
c. Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat
juga UKM yang memiliki orientasi luar negeri, berupa ekspor ke negara-negara mitra
perdagangan.
d. Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset,
jumlah karyawan, dan sarana prasarana yang kecil.
·
Kekuatan dan Kelemahan Usaha Kecil
Menurut Muhammad Taufiq,
UKM memiliki ciri-ciri skala usaha kecil, padat karya, berbasis sumberdaya
lokal dan sumberdaya alam, pelaku banyak, dan menyebar, sehingga dari ciri-ciri
tersebut dapat diuraikan beberapa kekuatan dan kelemahan UKM sebagai berikut:
a) Skala usaha kecil
Salah satu karakter penting dari UKM adalah skala usahanya yang relatif kecil. Meskipun batas atas kategori usaha kecil adalah dengan omset maksimal 1 miliar, namun dalam kenyataannya sebagian besar usaha kecil justru memiliki omset dibawah 500 juta. Mengacu pada argumentasi bahwa salah satu sumber keunggulan adalah melalui economies of scale, maka akan sulit bagi usaha berskala kecil secara individual untuk bersaing dengan usaha berskala besar dalam suatu aktivitas bisnis yang sama.
Salah satu karakter penting dari UKM adalah skala usahanya yang relatif kecil. Meskipun batas atas kategori usaha kecil adalah dengan omset maksimal 1 miliar, namun dalam kenyataannya sebagian besar usaha kecil justru memiliki omset dibawah 500 juta. Mengacu pada argumentasi bahwa salah satu sumber keunggulan adalah melalui economies of scale, maka akan sulit bagi usaha berskala kecil secara individual untuk bersaing dengan usaha berskala besar dalam suatu aktivitas bisnis yang sama.
b) Padat karya
Produk usaha berskala kecil pada umumnya sangat padat karya. Kegiatan produksi yang melibatkan banyak tenaga kerja sebagai konsekuensi dari aktivitas yang menghasilkan produk yang berciri hand made. Produk UKM yang bersandar pada keahlian dan keterampilan tangan ini membawa konsekuensi pada kurangnya aspek presisi dan kesulitan untuk distandarisasi. Disamping memiliki kelemahan, aktivitas bisnis yang mengandalkan keterampilan individu tentu juga memiliki keunikan, sehingga mendapat pasar yang tersendiri. Keunikan produk UKM dapat dikembangkan sebagai sumber keungulan menghadapi produk-produk yang berbasis pabrikasi (produk cetak).
c) Berbasis sumberdaya lokal dan sumberdaya alam.
Salah satu ciri dari orientasi berusaha di kalangan UKM pada umumnya adalah lebih kepada upaya melakukan aktivitas apa yang bisa dilakukan dengan sumberdaya yang ada, ketimbang memproduksi sesuatu yang diminta oleh pasar. Dengan kata lain aktivitas usaha UKM lebih kepada production oriented, memproduksi sebaik mungkin apa yang bisa dilakukan dengan bertumpu pada ketersediaan sumberdaya yang ada. Karakter aktivitas bisnis UKM seperti ini menghasilkan produk-produk unggulan yang komparatif pada masing-masing wilayah. Kebersinambungan usaha yang berbasis sumberdaya alam tentu sangat rentan, manakala UKM terlibat dalam aktivitas produksi yang mengeksploitasi sumberdaya alam yang tidak terbaharui.
d) Pelaku banyak
Karena hampir tidak ada barrier to entry pada aktivitas bisnis UKM, baik dari aspek teknologi, investasi, manajemen, perlindungan hak intelektual, maka sangat mudah bagi masyarakat untuk masuk ke dalam industri yang digeluti oleh UKM. Sebagai konsekuensinya relatif sangat banyak pelaku bisnis UKM dalam sektor dan kegiatan bisnis tertentu. Di satu sisi struktur usaha seperti ini sangat baik untuk mendorong kompetisi, tetapi di lain pihak UKM sering dihadapkan pada kondisi dimana banyak UKM sebagai produsen menghadapi kekuatan monopsonis.
e) Menyebar
Aktivitas bisnis UKM dapat dijumpai hampir diseluruh pelosok tanah air serta diberbagai sektor. Dengan demikian, bila UKM dapat mengembangkan jaringan yang efektif, maka konsep global production dapat dipenuhi, karena UKM mampu menghasilkan produk di mana saja dan memasarkannya ke mana saja serta kapan saja. Dengan kata lain produk UKM yang sejenis sangat mudah diperoleh masyarakat dimana saja dan kapan saja.
·
Keuntungan Perusahaan Kecil
1. Modal minim. Jelas, modal yang
dibutuhkan tidak banyak. Berapa banyak? Mungkin dari ratusan ribu sampai ratusan
juta masih terhitung usaha kecil. Namun, pendapat saya, kecilnya modal bukan
alasan untuk tidak segera ACTION mulai usaha. Seberapa pun modal yang dimiliki,
anda bisa segera memulai usaha sendiri. Apalagi di bisnis internet, modal yang
kecil bisa dikembang-biakkan sampai mendapatkan income yang sangat besar.
2. Tahan banting. Usaha kecil memiliki
kemampuan untuk bertahan. Terbukti di masa krisis lalu, usaha kecil tetap
survive dan mampu membantu menggerakkan ekonomi bangsa. Sifat tahan banting
dari usaha kecil ini memang sejalan dengan karakter entrepreneur yang melekat
pada diri pemilik usaha.
3. Cepat ACTION. Sebab anda pemilik
usaha kecil, maka tak perlu tunggu lama untuk ambil keputusan. Andalah sang
decision maker. Anda pengambil keputusan apa saja yang harus di-ACTION-kan
untuk memajukan usaha anda. Kecepatan ACTION itu juga bermanfaat dalam merespon
kebutuhan pasar yang terus berubah.
4. Lebih fokus pada
konsumen.
Usaha kecil biasanya lebih fokus dalam melayani konsumen. Mereka kenal siapa
pelanggan A, siapa pelanggan B. Karena mengenal pelanggan lebih baik, membuat
sebuah usaha kecil juga mampu melayani mereka dengan lebih optimal.
5. Penuh tantangan. Memulai usaha kecil
penuh dengan tantangan. Bukan berarti usaha besar tak ada tantangannya. Tapi usaha
kecil dengan segala macam keterbatasannya, mesti berjuang untuk bisa survive.
Mesti memikirkan dan melakukan banyak hal, yang terkadang banyak tugas
dirangkap oleh pemilik usaha.
6. Mudah beradaptasi. Karena tidak
berhirarki panjang seperti usaha besar, usaha kecil punya kemampuan adaptasi
yang tinggi. Kondisi pasar yang berubah, bisa dengan cepat diendus dan
diselaraskan dengan usahanya. Inovasi-inovasi baru, sekecil apapun itu,
biasanya muncul dalam kondisi tersebut.
7. Ikut menggerakkan
ekonomi masyarakat.
Dari menyerap lapangan kerja sampai ikut menggerakkan ekonomi sekitar, usaha
kecil berperan penting. Usaha jenis ini menjadi motor pertumbuhan ekonomi di
lingkungannya.
8. Inovasi. Usaha kecil biasanya
sarat dengan inovasi dalam mengembangkan bisnisnya. Inovasi itu dilakukan dalam
pengembangan produk, pemasaran, atau aspek internalnya. Inovasi juga lebih
lebih mudah dilakukan ketimbang di usaha besar yang biasanya memiliki struktur
organisasi dan proses kerja yang kompleks.
9. Fleksibel. Usaha kecil punya
sifat fleksibel. Ini membuatnya mampu menyesuaikan dengan kondisi yang sedang
terjadi. Daya lentur usaha kecil ini yang membuatnya mampu bertahan dalam
persaingan usaha.
10. Kebebasan. Bagi pemilik usaha
kecil, kebebasan adalah hal yang paling didambakan. Bebas mengatur bagaimana
strategi usahanya, bebas untuk mengambil keputusan terbaik bagi usahanya, serta
disertai tanggung jawab untuk menanggung segala resikonya.
·
Kelemahan Perusahaan Kecil
1. Masih terbatasnya
kemampuan sumber daya manusia.
2. Kendala pemasaran
produk sebagian besar pengusaha Usaha Kecil dan Menengah Industri – Dagang
lebih memperioritaskan pada aspek produksi sedangkan fungsi-fungsi pemasaran
kurang mampu dalam mengaseskannya, khususnya dalam informasi pasar dan jaringan
pasar, sehingga sebagian besar hanya berfungsi sebagai tukang saja.
3. Kecenderungan
konsumen yang belum mempercayai mutu produk Usaha Kecil dan Menengah Industri –
Dagang.
4. Kendala permodalan
usaha sebagian besar Usaha Kecil dan Menengah Industri – Dagang memanfaatkan
modal sendiri dalam jumlah yang relatif kecil.
5. Disamping itu mereka
menjual produknya secara pesanan dan banyak terjadi penundaan pembayaran.
·
Cara-cara Mengembangkan Perusahaan Kecil
1. Temukan keahlian dan
minat anda. Lakukan hal yang Anda sukai, agar Anda menjalankan usaha kecil
dengan sepenuh hati. Bukan karena paksaan dari siapapun. Anda akan menikmati
hari-hari Anda dalam meraih sukses.
2. Perhatikan ide bisnis
apa yang cenderung terus mengalami kemajuan. Jika Anda memiliki minat untuk
memulai usaha kecil, alangkah baiknya jika Anda mulai melakukan penelitian atas
tren industri, dengan melihat apa yang tersedia di luar sana. Apa saja yang
dibeli oleh kebanyakan orang? Produk apa yang paling banyak diminati, yang
memiliki permintaan tinggi?
3. Lakukan penelitian
dengan benar, sebelum Anda benar-benar memulai usaha kecil Anda! Jangan sampai
usaha yang Anda lakukan akan berjalan di tempat, karena tidak serius melakukan
riset. Pikirkan, jalur mana yang membuat Anda mendapatkan pendapatan paling
besar? Usaha seperti apa yang memiliki potensi pertumbuhan yang terbaik?
·
Kegagalan-kegagalan Perusahaan Kecil
1. Tidak adanya rencana
bisnis yang memadai. Bisnis adalah suatu rencana, bukan produk, dan prosedur.
Perencanaan yang baik memperkirakan hal-hal yang tak terduga, akan tetapi
tetap utuh dan terus digunakan selama tahun-tahun awal yang penuh dengan tantangan
dan cobaan. Bahkan menurut Robert T Kiyosaki: separuh pekerjaan entrepreneur
adalah perencanaan.
2. Kebanyakan pemilik
bisnis tidak menyapkan diri untuk menghadapi dunia bisnis yang sesunguhnya.
5. Perbedaan antara
Kewirausahaan dan Bisnis Kecil
Kewirausahaan
adalah keberanian seseorang mengambil resiko dengan menyatukan berbagai fungsi,
produksi, termasuk bahan baku, modal, tenaga kerja dan menerima imbalan dalam
bentuk laba dari nilai pasar yang dihasilkan. Sedangkan, bisnis kecil adalah
kegiatan usaha kecil yang sifatnya mencari keuntungan biasanya usaha ini
dilakukan melalui usaha kegiatan rumahan
Sumber :
buku pengantar bisnis perusahan,
Jakarta Gramedia pustaka umum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar