Amerika
Serikat dan Jepang memiliki tingkat perkembangan ekonomi yang tinggi sementara
Meksiko, Cina dan India memiliki perekonomian yang baru muncul. Dibandingkan
dengan negara lain Amerika Serikat merupakan pusat perekonomian terbesar dan
rumah bagi perusahaan-perusahaan besar bertaraf multinasional. Jepang menjadi
negara dengan perekonomian tertinggi kedua serta menjadi rumah untuk
bisnis-bisnis terbesar di dunia. Sementara Meksiko, India dan Cina merupakan
negara dengan perekonomian yang baru “muncul:. Selain itu sistem akuntansi di
meksiko memiliki bentuk yang hampir serupa dengan akuntansi di negara-negara
latin lainnya. Sedangkan cina merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar
di dunia dan perekonomiannya berubah dari perekonomian terpusat menjadi market
oriented. Begitu juga dengan negara india yang merupakan negara dengan populasi
terbesar kedua setelah cina.
AMERIKA SERIKAT
Akuntansi di Amerika Serikat
diatur oleh badan khusu Dewan Standar Akuntansi Keuangan (Financial Accounting
Standars Board-FASB), akan tetapi yang menjadi penyokong kewenangan terhadap
standarisasi mereka adalah agensi Kepemerintahan Komisi Keamanan dan Kurs (
Securities and Exchange Commision-SEC).
a)
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
SEC
memiliki kewenangan penuh untuk menjelaskan standar akuntansi dan laporan
perusahaanpublik akan tetapi bergantung pada sektor swasta dalam penerapan
standardisasi tersebut. FASB dibentuk pada tahun 1973 dan Desember 2006 telah
mengeluarkan Laporan Standar Akuntansi Keuangan 158 (158 Statement of Financial
Accounting Standards-SFASs) dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang
berguna untuk para investor baik yang telah maupunyang berpotensi menjadi
investor, kreditor, dan lainnya yang memutuskan untuk mengambil kredit ,
investasi dan sebagainya.
Prinsip
Akuntansi yang berlaku umum (Generally Accepted Accounting Principles-GAAP)
terdiri atas seluruh standar akuntansi keuangan, peraturan, dan regulasi yang
harus dipatuhi dalam mempersiapkan laporan keuangan dengan komponen utama dari
GAAP ini adalah SFASs. Pada tahun 2002 FASB dan IASB menandatangani Norwalk
Agreement dengan tujuan untuk menghilangkan perbedaan yang muncul diantara
standardisasi mereka serta mengkoordinasikan agenda pengaturan standardisasi
sehingga permasalahan utama yang muncul dapat diselesaikan bersama.pada tahun
yang sama 2002, ditandatanganipula UU Sarbanes – Oaxley Act yang secara
signifikan memperluas persyaratan Amerika Serikat dalam perusahaan pemerintah,
penjelasan , dan laporan sertaregulasi prosesi audit.
·
Regulator
Amerika Serikat :
1. Financial
Accounting Standard Board (FASB)
2. Securuties
and Exchange Commision (SEC)
3. America
Institute of Certified Accountants (AICPA)
4. Public
Company Accounting Oversight Board (PCAOB)
·
Regulasi
Amerika Serikat :
1. Accounting
Series Realcases, Financial Reporting Release , dan Staf Accounting Bulletins
SEC
2. Statements
of Financial Accounting Standards (FASB)
3. Generally
Accepted Accounting Principles (GAAP)
4. Sabanes-Oaxley
Act
b)
Laporan
Keuangan
Laporan keuangan di
Amerika Serikat meliputi :
1. Laporan
Manajemen
2. Laporan
auditor independen
3. Laporan
keunagan primer (Laporan Laba/Rugi, Neraca , Laporan Arus Kas, Laba/Rugi
Komprehensif, perubahan ekuitas pemegang saham)
4. Diskusi
manajemen dan analisa hasil operasional dan kondisi keuangan
5. Penjelasan
mengenai kebijakan akuntansi dengan dampak yang paling kritis pada laporan
keuangan.
6. Catatan
atas laporan keuangan
7. Perbandingan
data keuangan selama 5 atau 10 tahun
8. Data
triwulan terpilih
c)
Patokan
Akuntansi
1. Penggabungan
bisnis dihitung seperti sebuah pembelian
2. Goodwill
dikapitalsasi sebagai selisih antara harga pasar yang dipertimbangankan dengan
harga pasar dibawah aset bersih yang diperoleh
3. Aset
berwujud dan tidak berwujud dinilai dengan harga perolehan
4. Persediaan
menggunakan metode FIFO , LIFO dan Average
5. LIFO
digunakan untuk tujuan kepentingan pajak
6. Penyesuaian
mata uang asing mengikuti persyaratan dari SFASs No. 52 yang berdasarkan pada
tambahan fungsional mata uang asing untuk menentukan metodologi penyesuaian
pertukaran mata uang asing.
7. Penyusutan
dan amortisasi ditentukan dengan estimasi umur ekonomis
MEKSIKO
a)
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Sistem
akuntansi negara Meksiko asalah Code Law dan standardisasi akuntansinya
dikeluarkan oleh Council For Research and Development of Financial Information
Standards (Consejo Mexicano Para La Investigaction Dessarollo de Normas de
Information Financiera-CINIF). Untuk standardsasi proses audit dikeluarkan oleh
Mexican Institute of Public Accountants (Instituto Mexicano de Contadores
Publicos) melalui auditing Standards and Procedures Commision.
Sistem
akuntansi di Meksiko menggunakan pendekatan sistem Inggris-Ameriak atau
Anglo-Saxon, daripada pendekatan Eropa kontinental. Prinsip akuntansi di
Meksiko tidak membedakan anatara perusahaan besar dan kecil serta dapat
diaplikasikan ke semuan bidang bisnis.
b)
Laporan
Keuangan
Laporan keuangan di Meksiko harus
disesuaikan dengan tingkat inflasi yang terjadi, dan harus meliputi:
1. Neraca
2. Laporan
Laba/Rugi
3. Laporan
perubahan ekuitas pemegang saham
4. Laporan
perubahan posisi keuangan
5. Catatan
c)
Patokan
Akuntansi
1. Bisnis
gabungan menggunakan metode pembelian
2. Goodwill
merupakan kelebihan harag pembelian terhadap nilai sekarang aset bersih yang
didapatkan
3. Aset
berwujud/ tdidak berwujud didepresiasi/diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya
(biasanya tidak lebih dari 20 tahun)
4. Biaya
penelitian dibebankan saat terjadinya dan biaya pengembangan dikapitalisasi dan
diamortisasi saat kemungkinan teknoligi hadir
5. Sewa
guna usaha termasuk ke dakan financial lease atau operational lease.
6. Kerugian
bersyarat diakui ketika mungkin terjadi dan dapat diukur
7. Cadangan
tak terduga tidak dapat diterima oleh GAAP Meksiko\pajak tangguhan disediakan
dengan menggunaka metode kewajiban
JEPANG
a)
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi akuntansi
berdasarkan pada tiga badan hukum:
1. Undang-undang
perusahaan ( company low )
2. Undang-undang
pertukaran dan sekuritas ( securities and exchange law )
3. Undang-undang
pajak penghasilan perusahaan ( corporate income tax law )
Ketiga
badan hukum tersebut saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain yang
disebut sebagai “sistem legal triangukal”. Undang-undang perusahaan diatur oleh
Monistry of Justice (MOJ) hukum tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi
di jepang yang paling memiliki pengarug]h besar. Berdasarkan undang-undang
perusahaan , laporan keuangan serta jadwal yang mendukung pada perusahaan kecil
dan menengah merupakan subjek untuk audit hanya oleh auditor yang berwenang.
Auditor independen melibatkan pemeriksaan terhadap laporan dan catatan
keuangan, serta harus dilakukan oleh akuntan publik bersertifikasi ( certifiied
public accountans-CPAs)
b) Laporan Keuangan
1. Neraca
2. Laporan
Laba/Rugi
3. Laporan
atas perubahan ekuitas pemegang saham
4. Laporan
bisnis
5. Jadwal
terkait
c)
Patokan
Akuntansi
Metode
poolong of interest (penyatuan saham) untuk bisnis gabungan digunakan pada
situasi tertentu saja dimana tidak ada perusahaan yang mengontrol perusahaan
lainny. Sebaiknya , bisnis gabungan dihitung karena pembelian.
Metode ekuitas digunakan untuk
investasi dalam perusahaan afiliasi ketika perusahaan induk memberikan pengaruh
signifikan daripada kebijakan operasional dan finansil. Metode ekuitas juga
digunakan untuk menghitung proyek gabungan, gabungan yang profesional tidak
diperbolekan.
CINA
a)
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Pada
tahun 1992, Departemen Keuangan mengeluarkan Accounting Standards for Business
Enterprises (ASBE). ASBE adalah sebuah konsep kerangka kerja yang dirancang
untuk menuntun perkembangan standar baru akuntansi yang ada pada akhirnya
menyeragamkan praktik domestik dan menyeragamkan praktik akuntansi cina denagn
praktik internasional. Kemudian pada tahun 998 cina mendirikan Komite Standar
Akuntansi Cina (The China Accounting
Standards Commitee-CASC) sebagai lembaga berwenang dalam departemen keuangan
yang bertanggungjawab untuk mengembangkan standar akuntasi.pada akhir tahun
2006 susunan bary ASBE dikeluarkan dan ASBE ini menyajikan ketentuan standar
akuntansi cina yang pada hakikatnya sejalan dengan IFRS.
b)
Laporan
Keuangan
Periode
pembukuan diminta sesuai dengan kalender tahunan. Laporan keuangan terdiri atas:
1. Neraca
2. Laporan
Laba/Rugi
3. Laporan
Arus Kas
4. Laporan
perubahan ekuitas
5. Catatan
c)
Patokan
Akuntansi
1. Penggabungan
usaha dicatat menggunakan metode pembelian
2. Kapitalisasi
dan uji penurunan nilai tahunan diberlakukan untuk goodwill
3. Untuk
menghitung usaha gabungan digunakan metode ekuitas
4. Penilaian
aset menggunakan basis harga perolehan
5. Biaya
depredlasi didasarkan pada basis ekonomi
6. Penilaian
persedian menggunakan metofe FIFO dan rata-rata
INDIA
a)
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Akuntansi
di indian dipengaruhi oleh bangsa inggris. Departemen urusan perusahaan pada
tahun 1956 memperbaharui akta perusahaan yang berisikan kitab akunatansi.
Menurut akta tersebut, kitab akuntansi yaitu :
1. Harus
memberikan sudut pandang yang adil dan sebenarnya menyangkut status urusan
perusahaan.
2. Harus
tetap pada basis akrual sesuai dengan system akuntansi pencatatan ganda.
Lembaga
yang bertanggungjawab atas izin profesi akunatnsi, pegembangan standart dan
proses audit adalah The Institue Of Chartered Accountant Of India. Institute
tersebut berencana untuk mengadopsi IFRS secara penuh tanpa modifikasi. Standar
Akunatnsi India atau Indian Accounting Standards (AS) diterbitkan oleh Dewan
Akuntansi standar (Accounting Standards Board), Standart Asuransi dan Auditing
atau (Auditing Assuranse Standards) diterbitkan oleh Dewan Audit dan Asuransi
Standar. Pengawasan terhadap pasar modal ada pada Securities and Exchange Board
Of Indian (SEBI).
b)
Laporan
Keuangan
1. Neraca
dua tahun
2. Laporan
Laba/Rugi
3. Laporan
Arus Kas
4. Kebijakan
Akuntansi dan Catatan
c)
Pengukuran
Akuntansi
1. Untuk
penggabungan usaha tidak ada standar akuntansinya, tetapi sebagai besar
menggunakan metode pembelian yang disebut dengan amalgamation.
2. Goodwill
dikapitalisasi, diamortisasi dan diuji impairmentnya (pengurangannya)
3. Penilaian
asset tetap memakai nilai wajar dan harga perolehan, sedangkan asset tidak
berwujud diamortisasi lebih dari 10 tahun.
4. Biaya
persediaan dihitung yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai yang
dapat direalisasi, FIFO dan rata-rata.
5. Sewa
pembiayaan dikapitalisasi dalam nilai lancar pasar dan didepresiasi terhadap
masa penggunaan sewa
6. Sewa
operasional dicatat sebagai biaya dengan metode garis lurus.
Referensi
:
Choi,
Frederick D. S. Meek, Gary K. 2012 International Accounting. BUKU 1 EDISI 6.
SALEMBA EMPAT.
http://www.docfoc.com/akuntansi-komparatif-amerika-asia (Diakses pada, 27 Maret 2016 20.02 WIB
Tulisan
ini untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah Akuntansi Internasional
Ditulis
Oleh : N. Setyorini
Dosen
: Jessica Barus
Universitas
Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar