Topik
/ Tema : Pelaporan Keuangan
Judul
: Kualitas Pelaporan
Keuangan Berbagai Faktor Penentu dan Konsekuensi Ekonomis.
Nama
Penulis :
Zaenal Fanani
Pengertian kualitas
pelaporan keuangan hingga
saat ini masih
beragam, namun pada prinsipnya
pengertian kualitas pelaporan
keuangan dapat dipandangdalam dua sudut pandang. Pandangan
pertama menyatakan bahwa kualitas pelaporan keuangan berhubungan
dengan kinerja keseluruhan
perusahaan yang tercermin dalam laba
perusahaan. Pandangan ini
menyatakan bahwa laba
yang berkualitas tinggi terefleksikan
pada laba yang
dapat berkesinambungan {sustainable) untuk suatu periode yang
lama. Pandangan kedua menyatakan bahwa
kualitas pelaporan keuangan
berkaitan dengan kinerja pasar
modal yang diwujudkan
dalam bentuk imbalan, sehingga
hubungan yang semakin
kuat antara laba
perusahaan dengan imbalan menunjukkan
informasi pelaporan keuangan
yang tinggi (Ayres
1994). Pandangan yang sama
dilakukan oleh Schipper
(2004) dengan menyebutnya sebagai atribut-atribut berbasis
akuntansi untuk pandangan
pertama, dan atribut- atribut berbasis pasar untuk
pandangan kedua.
Implikasi
dari pandangan tersebut menunjukkan bahwa fokus pengukuran kualitas pelaporan
keuangan perusahaan tersebut berkaitan dengan sifat- sifat pelaporan keuangan.
Hubungan yang semakin kuat
antara laba dengan
imbalan pasar menunjukkan
informasi pelaporan keuangan tersebut
semakin tinggi. Dengan demikian kualitas pelaporan keuangan merupakan
konstruk yang dapat dianalisis dalam
dua pandangan, yaitu
kualitas pelaporan keuangan
yang berkaitan dengan kas dan
laba itu sendiri, atau kualitas pelaporan keuangan yang berkaitan dengan
imbalan saham.
Pengukuran proksi
kualitas pelaporan keuangan
yang digunakan daiam penelitian ini terdiri dari relevansi
nilai, ketepatwaktuan, konservatisme, dan atribut kualitas pelaporan keuangan
baru yang merupakan hasil analisis atribut sebelumnya (kualitas pelaporan
keuangan faktorial).
Metode
Penelitian :
X1
= Siklus Operasi Perusahaan
X2 = Volatilitas Penjualan
X3 = Ukuran perusahaan
X4 = Umur Perusahaan
X5 = Kinerja Perusahaan
X6 = Likuiditas
X7 = leverage
X8
= klasifikasi Industri
X9` = Beta
Y11 = Relevansi Nilai
Y12
= Keteparwaktuan
Y13 = Konservatisme
Y1
= Kualitas Pelaporan Keuangan
Faktorial
Y2 = Informasi Asimetri
Hipotesis
:
H1 : Terdapat perbedaan diantara
atribut-atribut kualitas pelaporan keuangan perusahaan.
H2 : Semakin panjang siklus operasi perusahaan, maka akan
semakin rendah kualitas pelaporan
keuangan.
H3 :Semakin tinggi volatilitas
penjualan perusahaan, maka akan
semakinrendah kualitas pelaporan keuangannya.
H4 : Semakin besar ukuran
perusahaan, maka akan semakin tinggi kualitas informasi pelaporan
keuangan.
H5 :Semakin lama umur
perusahaan, maka akan semakin
tinggi kualitas pelaporan
keuangan.
H6 : Semakin baik
kineija perusahaan, maka akan semakin
tinggi kualitas pelaporan
keuangan
H7 : Semakin tinggi
likuiditas suatu perusahaan, maka akan semakin tinggikualitas pelaporan keuangan.
H8 : Semakin tinggi
leverage suatu perusahaan, maka akan semakin tinggi kualitas
pelaporan keuangan.
H9 : Semakin tinggi
risiko lingkungan perusahaan, maka akan semakin tinggi kualitas pelaporan
keuangan.
Berdasarkan
hasil penelitian yang didasarkan pada tujuan penelitian di atas dan hasil
pengujian hipotesis-hipotesis pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan:
a. Hasil pengujian
regresi auxiliary R2 antar
ketiga atribut kualitas
pelaporan keuangan—yakni
relevansi nilai, ketepat
waktuan, dan konservatisme— menunjukkan terdapat
perbedaan diantara atribut-atribut kualitas
pelaporan keuangan dan tidak teijadi tumpang tindih (overlap)antar
ketiga atribut kualitas pelaporan keuangan. Hal ini teijadi karena besaran
tumpang tindihnya (the degree of
overlap)memiliki nilai yang tidak melebih 0,5. Hasil pengujian analisis faktor ketiga
atribut di atas menghasilkan satu atribut kualitas pelaporan keuangan yang baru, yang
disebut kualitas pelaporan
keuangan faktorial. Kualitas
pelaporan keuangan faktorial tersebut pembentukannya berasal dari dua
komponen atribut, yaitu relevansi nilai dan konservatisme.
b. Hasil pengujian
faktor-faktor penentu kualitas
laba menunjukkan bahwa faktor-faktor volatilitas
penjualan, kinerja perusahaan,
dan klasifikasi industri berhubungan positif terhadap
kualitas pelaporan keuangan factorial. Sebaliknya, siklus operasi,
ukuran perusahaan, umur
perusahaan, likuiditas dan
leverage tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan.
c. Hasil
pengujian konsekuensi ekonomis kualitas pelaporan keuangan,menunjukkan bahwa kualitas
pelaporan keuangan faktorial
berpengaruh signifikan terhadap informasi asimetri.
Sumber
:
Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume 6 - Nomor 1, Juni 2009
Tulisan
ini untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah Akuntansi Internasional
Ditulis
Oleh : N. Setyorini
Dosen
: Jessica Barus
Universitas
Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar