Nama
: Nurul Setyorini
Kelas : 3EB20
NPM : 25212549
“RANCANGAN USULAN PENILITIAN”
A.
Pengertian Rancangan Usulan
Penelitian
Rancangan penilitian bisa diartikan
suatu proses analisis dan pengumpulan data penelitian. Akan tetapi dalam arti
luasnya rancangan penelitian itu meliputi proses dari perencanaan serta
pelaksanaan penelitian. Sebenarnya rancangan penelitian itu adalah catatan yang
menjelaskan semua prosedur dari penelitian sejak dari tujuan penelitian hingga
analisis data. Pembuatan rancangan penelitian sendiri bertujuan agar penelitian
bisa dijalankan dengan lancar.
Umumnya, komponen yang biasa
terdapat di dalam rancangan suatu penelitian itu meliputi
1.
Tujuan
dari penelitian
2.
Jenis
dari penelitian yang hendak digunakan
3.
Unit
atau populasi analisis penelitian
4.
Rentang
waktu maupun tempat dilakukannya penelitian
5.
Teknik
pengambilan sampel
6.
Teknik
pengumpulan data
7.
Definisi
dari operasional variabel penelitian
8.
Pengukuran
variabel penelitian
9.
Teknik
analisis data
10.
Instrumen
pencarian data
B.
Manfaat Rancangan Usulan Penelitian
Pengertian penelitian mengandung 2
manfaat penelitian, yaitu: maanfaat teoritis dan manfaat praktis.
1.
Manfaat
Teoritis
Penelitian
yang bertitik tolak dari meragukan suatu teori tertentu disebut penelitian
verikatif. Keraguan terhadap suatu teori, muncul jika teori yang bersangkut
tidak bisa lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa aktual yang dihadapi. Pengujian
terhadap teori tersebut dilakukan melalui penelitian empiris, dan hasilnya bisa
menolak atau mengukuhkan, atau merevisi teori yang bersangkutan.
2.
Manfaat
Praktis
Pada
sisi lain, penelitian bermanfaat pula untuk memecahkan masalah-masalah praktis.
Hampir semua lembaga yang ada di masyarakat, baik lembaga pemerintahan maupun
lembaga swasta, menyadari manfaat ini dengan menempatkan penelitian dan
pengembangan sebagai bagian integral dalam organisasi mereka.
Kedua manfaat
penelitian tersebut merupakan syarat dilakukannya suatu penelitian, sebagaimana
dinyatakan dalam rancangan (desain) penelitian.
C.
Syarat Rancangan Usulan Penelitian
1.
Harus
memenuhi syarat-syarat sistematis,
2.
Harus
Konsisten dan operasional.
3. Dalam
penyusunannya perlu memperhatikan hal-hal seperti cara pendekatan, metode, dan
strategi yang efektif.
D. Langkah
Kerja Rancangan Usulan Penelitian
Langkah kerja dalam rancangan penelitian dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu :
1. Bagian
awal, berisi mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, melakukan kajian
pustaka, mengidentifikasi variabel, dan menyusun instrument.
2.
Bagian
inti, melaksanakan penelitian, termasuk melakukan observasi, pengambilan data,
dsb.
3.
Bagian
akhir, panyusunan laporan dan publikasi hasil penelitian.
E.
Bentuk dan Isi Penelitian
Bentuk dan isi
penelitian terdiri dari :
·
JUDUL
·
ABSTRAK
·
LEMBAR PERSETUJUAN
·
KATA PENGANTAR
·
DAFTAR ISI
·
DAFTAR LAMPIRAN
·
DAFTAR
TABEL
·
BABI.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan Penulisan
2. Manfaat Penulisan
·
BAB II.
KAJIAN TEORETIS DAN METODOLOGI
PENULISAN
A. Kajian Teoretis
B. Kerangka Berpikir
C. Metodologi Penulisan
·
BAB III.
PEMBAHASAN (judul sesuai topic masalah yang dibahas)
A. Deskripsi Kasus
B. Analisis Kasus
·
BAB IV.
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
·
DAFTAR
PUSTAKA
·
LAMPIRAN-LAMPIRAN
(termasuk synopsis gambaran umum perusahaan yang ditulis)
F.
Langkah
Penulisan Laporan Penulisan
Berikut ini adalah
beberapa langkah penulisan laporan ilmiah yang patut
diperhatikan:
1.Tuliskan outline secara sederhana
dengan mengatur topik-topik dalam urutan yang logis, konsisten, dan sistematis.
2.Kembangkan outline tersebut dengan
cara memberikan judul, subjudul, bagian, dan subbagian.
3.Tuliskan hal yang akan diuraikan
pada setiap judul, subjudul, bagian, dan subbagian.
4.Cantumkan pada setiap judul,
subjudul, bagian, dan subbagian beberapa tabel, grafik, gambar, atau analisis statistik
yang dapat melengkapi argumentasi dalam bahasan.
5.Penulisan laporan mengacu pada
outline yang sudah dilengkapi dengan tabel, grafik, gambar, atau analisis
statistik lain.
6.Pada awal menulis, jangan terlalu
memperhatikan gaya bahasa yang digunakan karena penulis harus langsung menuju
sasaran untuk menyelesaikan draft pertama dari laporan lengkap.
7.Gaya bahasa, sebaiknya, diperbaiki
setelah draft pertama dari laporan lengkap selesai ditulis, dengan
memerhatikan:
- konsistensi dan kesinambungan materi
- menghilangkan pengulangan makna kalimat agar kalimat menjadi jelas dan tulisan menjadi ringkas dan memperhatikan cara penulisan rujukan.
Berikut
ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan saat penulisan rujukan atau daftar
pustaka. Laporan ilmiah, biasanya, dilengkapi dengan daftar pustaka. Daftar
pustaka berisi daftar buku-buku atau referensi yang dijadikan rujukan dalam
laporan ilmiah.
Berikut cara penulisan daftar
pustaka.
1. Nama penulis dalam daftar pustaka
dituliskan secara terbalik.
Artinya, nama belakang ditulis di
awal. Lalu, diikuti nama depannya. Cara penulisan ini berlaku secara
internasional, tanpa mengenal tradisi dan kebangsaan.
Contoh:
Mochtar Lubis ditulis Lubis,
Mochtar.
Djago Tarigan ditulis Tarigan,
Djago.
2. Jika sumber buku tersebut ditulis
oleh dua orang, nama pengarang dituliskan semuanya, tetapi nama yang
penulisannya dibalikkan hanya nama penulis yang pertama.
Contoh:
Sofia, Adib dan Sugihastuti. 2003.
Feminisme dan Sastra: Menguak Citra Perempuan dalam Layar Terkembang. Bandung: Katarsis.
3. Jika sumber buku tersebut ditulis
oleh lebih dari dua orang, yang ditulis hanya nama penulis pertama dan diikuti
dengan et all. (et allii = dan lain-lain) atau dan kawan-kawan (dkk.).
Contoh:
Elias, Maurice J. (dkk.) 2002.
Cara-Cara Efektif Mengasah EQ Remaja. Bandung: Kaifa.
4. Penulisan judul buku digarisbawahi
atau dicetak miring.
5. Urutan penulisan daftar pustaka
disusun berdasarkan abjad penulis setelah nama penulis dibalik. Dalam daftar
pustaka, tidak perlu digunakan nomor urut.
6. Baris pertama diketik mulai ketukan
pertama dari batas tepi margin dan baris berikutnya diketik mulai ketukan
kelima atau satu tab dalam komputer.
7. Jarak antara baris pertama dengan
baris berikutnya yang merupakan kelanjutannya adalah spasi rapat. Jarak antara
sumber satu dengan sumber lainnya adalah spasi ganda.
Contoh:
Sofia, Adib dan Sugihastuti. 2003.
Feminisme dan Sastra: Menguak Citra Perempuan dalam Layar Terkembang. Bandung:
Katarsis.
Elias, Maurice J. (dkk.) 2002.
Cara-Cara Efektif Mengasah EQ Remaja. Bandung: Kaifa.
Berdasarkan
penjelasan tersebut, unsur-unsur dalam Daftar Pustaka dapat kita gambarkan
seperti berikut:
Nama Penulis (dibalik). Tahun terbit. Judul
buku. Kota terbit: Penerbit.
Selain
memperhatikan bagian-bagiannya, perhatikan pula penggunaan tanda baca. Selain
buku, artikel surat kabar, makalah, dan skripsi atau tesis pun sering dijadikan
sumber rujukan karya tulis.
Berikut
cara penulisannya dalam Daftar Pustaka :
1.
Sumber berupa artikel surat kabar
Cara penulisannya:
Kusmayadi, Ismail. 2007. “Optimistis
Menghadapi Ujian Nasional”. Pikiran Rakyat (18 April 2007).
2.
Sumber berupa makalah
Cara Penulisannya:
Harjasudana, Ahmad Slamet. 1999.
“Kondisi Kebahasaan dan Pendidikan Bahasa Dikaitkan dengan Pengembangan
Kompetensi Komunikatif”. Makalah seminar, UPI Bandung.
3.
Sumber berupa skripsi atau tesis
Cara penulisannya:
Rahmawati, Eva. 2007. Pelajaran
Membaca Cepat dengan Teknik Browsing (Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII
SMP Handayani 2 Tahun Pelajaran 2006/2007). Skripsi Sarjana pada FPBS UPI
Bandung: tidak diterbitkan.
4.
Sumber dari internet
a)
Jika karya perorangan, cara
penulisannya:
Pengarang/penyunting. Tahun. Judul
(edisi). [jenis medium].Tersedia: alamat di internet. [tanggal akses].
Contoh:
Thompson, A. 1998. The Adult and the
Curriculum. [Online].[30 Maret 2000].
b)
Jika artikel dalam surat kabar, cara
penulisannya:
Pengarang. (tahun, tanggal, bulan).
Judul. Nama surat kabar [jenis media], jumlah halaman. Tersedia: alamat
internet [tanggal akses].
Contoh:
Cipto, B. (2000, 27 April). “Akibat
Perombakan Kabinet Berulang, Fondasi Reformasi Bisa Runtuh”. Pikiran Rakyat
[Online], halaman 8.
Referensi
: